pendidikan Islam di Indonesia telah terpinggirkan karena tidak lagi menjadi tanggung jawab Departemen Pendidikan Nasional, menurut Ketua Nahdlatul Ulama Said Agil Siradj.
Dia mengatakan "aneh" bahwa pendidikan Islam sekarang diatur oleh Departemen Agama.
Dia berbicara di Palu, Sulawesi Tengah, pada hari Selasa di Alkhairaat, yang mengklaim sebagai lembaga pendidikan tertua Islam di Indonesia timur.
"Kami memiliki Departemen Pendidikan Nasional yang menangani pendidikan umum dan pendidikan Islam yang berada di bawah kewenangan Departemen Agama," kata Said Agil dalam forum.
Acara ini diselenggarakan untuk memperingati 42 "* 1 hari ulang tahun kematian pendiri Alkhairaat Habib Idrus bin Salim Aljufri.
"Bahkan, hukum menetapkan bahwa hanya Departemen Pendidikan Nasional yang harus melakukan pekerjaan ini," katanya.
Dia mengatakan pemisahan dari dua disiplin telah mempengaruhi kualitas baik pendidikan nasional maupun lembaga-lembaga pendidikan Islam. "Lembaga pendidikan Islam cenderung terpinggirkan oleh pemerintah," katanya.
Pembicara lain dalam forum, Azyu mardi Azra, tidak setuju bahwa kualitas pendidikan Islam menderita.
"Alumni lembaga pendidikan Islam seperti pesantren [sekolah asrama Islam] adalah baik sebagai orang-orang dari lembaga pendidikan umum." kata Azyumardi, yang merupakan direktur program pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Namun, kata dia, - gagasan bahwa Departemen Pendidikan Nasional harus bertanggung jawab untuk kedua jenis lembaga pendidikan tersebut layak didukung.
Ribuan jemaat menghadiri Alkhairaat, termasuk pengunjung dari Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, Papua, Kalimantan, Jakarta, Surabaya dan bahkan Malaysia dan Brunei Darussalam.
Untuk menghormati Habib Idrus Aljufri didirikanlah Alkhairaat di Palu pada tahun 1930 sebelum membuka lembaga-lembaga lain di daerah lain di Indonesia timur.
http://bataviase.co.id/node/391238
Tidak ada komentar:
Posting Komentar