Sabtu, 04 Februari 2012

ILMU AL-QUR’AN


A.    Pengertian Ilmu Al-Qur’an
Ilmu Al-Qur’an adalah seluruh pembahasan yang berhubungan dengan Al-Qur’anul Majid yang abadi, baik dari segi penyusunannya, pengumpulannya, sistematikannya, perbedaan antara surat Makiyah dan Madaniyah, pengetahuan tentang nasikh dan mansukh, pembahasan tentang ayat-ayat yang muhkamat dan mutasyabihat, serta pembahasan-pembahasan lain yang berhubungan dengan Al-Qur’anul Azim.
B.     Tujuan Ilmu Al-Qur’an
Adapun tujuan dari ilmu Al-Qur’an adalah:
1.      Memahami kalam Allah Azza Wajalla, sejalan dengan keterangan dan penjelasan dari Rasulullah SAW, serta sejalan pula dengan keterangan yang dikutip oleh para sahabat dan tabi’in tentang interpretasi mereka mengenai Al-Qur’an.
2.      Mengetahui cara dan gaya yang dipergunakan oleh para mufassir (ahli tafsir) dalam menafsirkan Al-Qur’an dengan disertai penjelasan tentang tokoh-tokoh ahli tafsir yang ternama serta kelebihan-kelebihannya.
3.      Mengetahui persyaratan-persyaratan dalam menafsirkan Al-Qur’an.
4.      Mengetahui ilmu-ilmu lain yang dibutuhkan untuk menafsirkan Al-Qur’an.
C.    Definisi Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kalam Allah yang tiada tandingannya (mukjizat), diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, penutup para Nabi dan Rasul dengan perantaraan Malaikat Jibril alaihis salam, dimulai dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nash, dan ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak), serta mempelajarinya merupakan suat ibadah.
D.    Beberapa Keutamaan Al-Qur’an
Sungguh banyak hadits yang menunjukkan kelebihan Al-Qur’an dan keagungannya. Diantaranya ada yang berhubungan dengan keutamaan mempelajari dan mengajarkannya, ada yang berhubungan dengan keutamaan-keutamaan membaca dan memperhatikannya, dan ada pula yang berhubungan dengan keutamaan tentang penghafalan dan pemantapannya. Selain itu, tidak sedikit pula tertera dalam kitab Allah tentang ayat-ayat yang menyerukan kepada orang-orang mukmin untuk menghayati dan menerapkan hukum-hukumnya, di samping seruan untuk mendengarkan bacaannya dengan penuh perhatian ketika dibacakan ayat Al-Qur’an. Berikut ini akan dikemukakan ayat dan hadits tersebut:
#sŒÎ)ur ˜Ìè% ãb#uäöà)ø9$# (#qãèÏJtGó$$sù ¼çms9 (#qçFÅÁRr&ur öNä3ª=yès9 tbqçHxqöè? ÇËÉÍÈ  
“Dan apabila dibacakan Al Quran, Maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat[591]”. (Q.S. Al-A’raf: 204)

[591] Maksudnya: jika dibacakan Al Quran kita diwajibkan mendengar dan memperhatikan sambil berdiam diri, baik dalam sembahyang maupun di luar sembahyang, terkecuali dalam shalat berjamaah ma'mum boleh membaca Al Faatihah sendiri waktu imam membaca ayat-ayat Al Quran.
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْأَنَ وَ عَلَّمَهُ (رواه البخارى)
“Sebaik-baiknya orang diantara kamu adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya”. (H.R. Bukhari)

E.     Nama-nama Al-Qur’an
Al-Qur’an mempunyai beberapa nama yang kesemuanya menunjukkan kedudukannya yang tinggi dan luhur. Secara mutlak Al-Qur’an adalah kitab samawi yang paling mulia. Kitab samawi itu dinamai dengan: Al-qur’an, Al-Furqan, At-Tanzil, Az-Zikr, Al-Kitab, dan sebagainya. Allah telah memberi sifat Al-Qur’an dengan sifat-sifat yang luhur, antara lain: nur (cahaya), hudan (petunjuk), rahmat, syifa’ (obat), mau’izah (nasihat), aziz (mulia), mubarak (yang diberkahi), Basyir (pembawa khabar baik), nazir (pembawa khabar buruk), dan sifat-sifat lain yang menunjukkan kebesaran dan kesuciannya.


F.    Kapankah Permulaan Turunnya Al-Qur’an?
Permulaan turunnya Al-Qur’an adalah tanggal 17 Ramadhan tahun ke-40 kelahiran Nabi Muhammad, ketika beliau sedang ber-tahannus (beribadah) di Gua Hira. Pada saat itu turunlah wahyu dengan perantaraan malaikat Jibril dengan membawa beberapa ayat Al-Qur’an. Jibril mendekap Nabi ke dadanya lalu melepaskannya (dan melakukan hal itu selama tiga kali), sambil mengatakan “iqra’” pada setiap kalinya, dan Rasul menjawabnya “ma ana bi qari’” (saya tidak bisa membaca). Pada dekapan ketiga kalinya Jibril membacakan:
ù&tø%$# ÉOó$$Î/ y7În/u Ï%©!$# t,n=y{ ÇÊÈ   t,n=y{ z`»|¡SM}$# ô`ÏB @,n=tã ÇËÈ   ù&tø%$# y7š/uur ãPtø.F{$# ÇÌÈ   Ï%©!$# zO¯=tæ ÉOn=s)ø9$$Î/ ÇÍÈ   zO¯=tæ z`»|¡SM}$# $tB óOs9 ÷Ls>÷ètƒ ÇÎÈ  
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

[1589] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca. (Q.S. Al-‘Alaq: 1-5)

G.     Ayat yang Pertama dan Terakhir Diturunkan
Permulaan ayat Al-Qur’an yang diturunkan ialah beberapa ayat pada permulaan surat Al-‘Alaq ayat 1-5. Adapun ayat terakhir yang diturunkan adalah firman Allah SWT:
(#qà)¨?$#ur $YBöqtƒ šcqãèy_öè? ÏmŠÏù n<Î) «!$# ( §NèO 4¯ûuqè? @ä. <§øÿtR $¨B ôMt6|¡Ÿ2 öNèdur Ÿw tbqãKn=ôàムÇËÑÊÈ  
281. Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. kemudian masing-masing diri diberi Balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan). (Q.S. Al-Baqarah: 281)

Ini adalah pendapat yang benar dan kuat menurut kesepakatan para ulama yang tokohnya As-Suyuti.
Sembilan hari setelah diturunkan ayat tersebut, Nabi Muhammad SAW wafat pada malam Senin pada tanggal 3 Rabi’ul Awal.
Adapun sebagian ulama’ lain mengatakan bahwa ayat Al-Qur’an yang terakhir diturunkan ialah firman Allah:
 tPöquø9$# àMù=yJø.r& öNä3s9 öNä3oYƒÏŠ àMôJoÿøCr&ur öNä3øn=tæ ÓÉLyJ÷èÏR àMŠÅÊuur ãNä3s9 zN»n=óM}$# $YYƒÏŠ  
pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. (Q.S. Al-Ma’idah: 3)
Pendapat ini tidak benar karena ayat tersebut diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada waktu beliau melaksanakan haji wada’, yaitu ketika beliau wukuf di Arafah. Setelah itu, beliau masih hidup selama delapan puluh satu hari.
Setelah turun ayat Q.S. Al-Baqarah ayat 281, Rasulullah SAW pindah ke pangkuan Yang Maha Agung (wafat) setelah beliau menyampaikan amanat dan risalahnya serta menunjukkan ajaran Allah.
H.    Ayat yang Pertama Turun Sehubungan dengan Peperangan, Minuman Keras, dan Makanan
Ayat yang pertama diturunkan sehubungan dengan peperangan adalah firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Hajj ayat 39-40:
tbÏŒé& tûïÏ%©#Ï9 šcqè=tG»s)ムöNßg¯Rr'Î/ (#qßJÎ=àß 4 ¨bÎ)ur ©!$# 4n?tã óOÏdÎŽóÇtR 퍃Ïs)s9 ÇÌÒÈ   tûïÏ%©!$# (#qã_̍÷zé& `ÏB NÏd̍»tƒÏŠ ÎŽötóÎ/ @d,ym HwÎ) cr& (#qä9qà)tƒ $oYš/u ª!$# 3 Ÿwöqs9ur ßìøùyŠ «!$# }¨$¨Z9$# Nåk|Õ÷èt/ <Ù÷èt7Î/ ôMtBÏdçl°; ßìÏBºuq|¹ ÓìuÎ/ur ÔNºuqn=|¹ur ßÉf»|¡tBur ㍟2õム$pkŽÏù ãNó$# «!$# #ZŽÏVŸ2 3 žcuŽÝÇZuŠs9ur ª!$# `tB ÿ¼çnçŽÝÇYtƒ 3 žcÎ) ©!$# :Èqs)s9 îƒÌtã ÇÍÉÈ  
39. Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena Sesungguhnya mereka telah dianiaya. dan Sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu,
40. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan Kami hanyalah Allah". dan Sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa.
Jelaslah bahwa dalam teks ayat tersebut disebutkan tentang syari’at dizinkannya berperang, yaitu berperang semata-mata untuk mencegah penganiayaan dan mencegah serangan musuh. Tidaklah dianjurkan berperang, kecuali untuk menolong orang-orang yang teraniaya dan mencegah serangan lawan.
Adapun persoalan khamar (minuman keras) juga telah dikemukakan dalam sejumlah ayat. Ayat pertama yang berhubungan dengan khamar terdapat dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 219:
* y7tRqè=t«ó¡o ÇÆtã ̍ôJyø9$# ÎŽÅ£÷yJø9$#ur ( ö@è% !$yJÎgŠÏù ÖNøOÎ) ׎Î7Ÿ2 ßìÏÿ»oYtBur Ĩ$¨Z=Ï9 !$yJßgßJøOÎ)ur çŽt9ò2r& `ÏB $yJÎgÏèøÿ¯R  
219. Mereka bertanya kepadamu tentang khamar[136] dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya".
[136] Segala minuman yang memabukkan.
Sedangkan ayat yang pertama diturunkan sehubungan dengan persoalan makanan adalah Q.S. Al-An’am ayat 145:
@è% Hw ßÉ`r& Îû !$tB zÓÇrré& ¥n<Î) $·B§ptèC 4n?tã 5OÏã$sÛ ÿ¼çmßJyèôÜtƒ HwÎ) br& šcqä3tƒ ºptGøŠtB ÷rr& $YByŠ %·nqàÿó¡¨B ÷rr& zNóss9 9ƒÍ\Åz ¼çm¯RÎ*sù ê[ô_Í ÷rr& $¸)ó¡Ïù ¨@Ïdé& ÎŽötóÏ9 «!$# ¾ÏmÎ/ 4 Ç`yJsù §äÜôÊ$# uŽöxî 8ø$t/ Ÿwur 7Š$tã ¨bÎ*sù š­/u Öqàÿxî ÒOÏm§ ÇÊÍÎÈ  
145. Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaKu, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi - karena Sesungguhnya semua itu kotor - atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam Keadaan terpaksa, sedang Dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".

Sayembara Ahmad Wahib 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berlanggan artikel Blogtegal via e-Mail